Orang tua jangan bikin tambah panik. Hari ini, Senin (20/4), tepat pukul 08.00 WIB, sebanyak 6.908 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) se-kota Malang akan mempertaruhkan lulus atau tidaknya mereka dari bangku sekolah melalui Ujian Nasional (UN). Enam mata pelajaran yang diujikan secara tertulis dalam lima hari berturut-turut, menjadi pertaruhan pendidikan formal yang mereka ikuti selama tiga tahun.
Psikolog bidang pendidikan dari Universitas Negeri Malang, Dr Martin Pali M.Psi, mengatakan, wajar saat ini para pelajar mengalami stres. Untuk itu, lanjut Martin, orangtua punya peran signifikan dalam membangun mental sang anak.
”Selepas ujian, orangtua sebaiknya jangan bertanya dengan berlebihan. Apalagi, membuat si anak merasa diinterogasi,” ujar Martin. Menurut Martin, hal itu bakal menambah beban berat di pundak para pelajar.
Namun, bukan berarti orangtua harus kelewat diam, karena hal itu malah menunjukkan sikap apatis orangtua terhadap si anak. Martin juga menyarankan, untuk orangtua yang sibuk bekerja di kantor, agar menyempatkan waktu menghubungi anaknya, pada jam-jam selepas ujian berakhir.
Khusus untuk pelajar itu sendiri, Martin memberi saran untuk tetap rileks di hari pertama ujian, terlebih bila mereka merasa tak mampu mengerjakan soal ujian. ”Penting agar mereka tetap fokus. Toh, ujian nasional adalah sebuah paket, yang tidak selesai di hari itu juga,” kata Martin.
Sebelumnya, Kamilun Mukhtadi, pemerhati pendidikan di Malang, menyebut sebuah hasil penelitian dimana pelajar wanita lebih mudah cemas dan stres dibanding pria.
Beberapa pelajar yang kemarin ditemui Surya membenarkan hal ini. Lely Intan, pelajar kelas 12 IPA dari SMA Negeri 1 Malang misalnya, tetap merasa cemas meski sudah berikhtiar dengan segala usaha. ”Iya, biasanya yang cewek lebih merasa khawatir. Beberapa teman saya ada yang sakit, bahkan sampai muntah-muntah segala,” kata Lely.
Sementara itu, para pelajar yang sudah menyiapkan rencana untuk berbuat curang dalam Unas hari ini, akan mendapat tekanan dari kepolisian. Kepala Bagian Bina Mitra Polresta Malang, Komisaris Suhartini Eko, menyebut pihaknya bakal ekstra ketat dalam melakukan pengawasan, termasuk mengantisipasi kebiasaan para pelajar yang sering tukar menukar jawaban di kamar mandi.
”Sebelum dan sesudah pelajar itu masuk kamar kecil, kami akan memeriksa apakah ada kertas jawaban yang ditinggalkan, atau coretan jawaban di dinding,” ujar perwira satu melati ini. (k3)kompas.com
Cara Cepat dapat penghasilan dari Facebook
-
[image: BISNIS mudah dari FACEBOOK AN][image: BISNIS mudah dari FACEBOOK AN][image:
BISNIS mudah dari FACEBOOK AN][image: BISNIS mudah dari FACEBOOK AN]
[im...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar